Jumat, 02 Januari 2009

SMPN 3 Cibinong dalam Mengembangkan Kelas Olahraga

Kabupaten Bogor kembali diberi kesempatan menjadi salah satu kota pengembang dan pembina atlet usia dini di Jawa Barat. SMPN 3 Cibinong baru-baru ini ditunjuk Pemprov Jabar sebagai sekolah yang mendapat fasilitasi kelas olahraga di kawasan perbatasan Jabodetabek. Seperti apa programnya?
TAHUN ajaran ini, SMPN 3 Cibinong ditunjuk Pemprov Jabar sebagai penyelenggara program kelas olahraga di Kabupaten Bogor. Tugasnya, mendirikan kelas khusus membina atlet muda dan menjalankan program pembinaan. Kebetulan fasilitas olahraga sekolah di kawasan Karedenan cukup lengkap. Di sekolah itu tersedia lapangan sepakbola, futsal, voli dan track untuk lompat jauh. Ada dua cabor yang digarap, atletik dan futsal. Mengapa dua cabor itu?
“Jabar ingin atletik bisa mengimbangi Jawa Timur. Jabar melihat regenerasi cabor atletik Jatim sangat baik. Makanya, pembinaan atletik diintensifkan. Sedangkan futsal kita kembangkan karena olahraga ini sekarang sedang populer. Kebetulan kita juga punya wasit futsal nasional, Anang Suryana,” terang wali kelas olahraga SMPN 3 Cibinong Teguh Hariyadi, kemarin.
Pengelola kelas olahraga itu merekrut para siswanya melalui seleksi ketat saat masih sekolah dasar. Maklum, karena baru berdiri empat bulan, maka baru satu kelas yang dibangun. Kini, kelas olahraga menampung 40 siswa, 30 untuk atletik putra-putri dan 10 futsal putri. Untuk memudahkan pembinaan, para siswa yang berasal dari luar Cibinong disediakan fasilitas asrama. Jadi, sekolah ini menerapkan sistem semi boarding school.
Karena baru pertama berdiri pula, manajemen dan tim pelatih kelas olahraga cukup kesulitan menjalankan program pembinaan. Satu hal yang sulit dikerjakan adalah membentuk karakter para siswa. Pasalnya, saat pertama kali program ini berjalan, tidak semua siswa menyukai futsal, apalagi wanita.
“Yang pasti kita ingin membina atlet dari awal. Hasilnya, ya kita lihat saja. Tapi yang pasti, kita bisa menjadi juara umum pada kejuaraan atletik antar pelajar se-Kabupaten Bogor yang berlangsung di Dramaga, Minggu (21/12) lalu,” ungkap Teguh.
Atas dasar itu, Teguh berharap Pemkab Bogor melirik keberadaan sekolah ini karena bisa menjadi ajang pencarian bibit-bibit potensial. “Memang sekarang belum terasa manfaatnya, tapi enam tahun lagi para siswa ini bisa menjadi atlet andalan Kabupaten Bogor sehingga kita tidak perlu lagi merekrut atlet luar,” tandasnya. (*)

1 komentar:

totokhistory mengatakan...

WOW...........

KEREN!!!!!