Jumat, 13 Agustus 2010

Pramuka Diguyur Dana Rp 1 Milyar


Sukaraja - Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kabupaten Bogor bakal diguyur dana sebesar Rp1 Milyar. Bupati Bogor Rachmat Yasin mengatakan dana sebesar itu akan didapat dari dana Coorporate Social Responcibility (CSR) Bank Jabar Banten Cabang Cibinong pada tahun 2010 yang totalnya mencapai Rp1,3Milyar.
“Sebagai Bupati, saya memiliki wewenang untuk menggunakan dana CSR dari Bank Jabar-Banten. Insya Allah, sebesar Rp. 1 Milyar akan saya alokasikan untuk kebutuhan Kwarcab Pramuka Kabupaten Bogor,” kata Bupati dalam acara Pelantikan Pengurus Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Bogor Masa Bhakti 2010-2015 di Bumi Perkemahan Cimandala Kecamatan Sukaraja, kemarin.
Ia juga mengungkapkan dana sebesar Rp1Milyar itu nantinya bisa dialokasikan untuk memenuhi dan melengkapi berbagai macam fasilitas Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Bogor. “Saya juga berharap dana ini dimanfaatkan oleh instansi lainnya dalam bentuk kerjasama, sehingga Kwarcab Pramuka memiliki modal untuk melakukan pemeliharaan aset-aset,” ujar Bupati pilihan rakyat itu.
Pria yang juga Majelis Pembimbing Cabang (Mabicab) Gerakan Pramuka Kabupaten Bogor, Bupati juga menobatkan hari Jum’at sebagai hari wajib seragam Pramuka di Kabupaten Bogor. Bahkan, ia akan mengeluarkan Surat Keputusan untuk mewajibkan anak sekolah dari tingkat SD hingga SMA untuk mengenakan seragam Pramuka setiap hari Jum’t. “Ini juga berlaku untuk kakak pembina di setiap sekolah. Saya ingin menghidupkan kembali gugus Pramuka di setiap sekolah,” tandasnya.
Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Barat Dede Yusuf sangat mengapresiasi terobosan Mabicab Pramuka Rachmat Yasin. Ia juga menilai hal ini patut dicontoh bagi kota dan kabupaten di Jawa Barat. “Ini adalah satu langkah yang sangat baik, karena akan menghadirkan sekaligus menghidupkan kembali Pramuka”, ujar Dede yang juga Wakil Gubernur Jawa Barat itu.
Sementara itu, dalam acara tersebut Yasin Zainudin beserta 38 pengurus dikukuhkan untuk memimpin Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Bogor masa bhakti 2010-2015. Mabicab juga melantik Lembaga Pemeriksa Keuangan Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kabupaten Bogor yang beranggotakan H.Agus Syarifudin, Kastubi, Ugan Sugandi, H.Saefudin dan Euis Aisyah.

Selasa, 06 Juli 2010

Bupati Bogor Buka Muscab Pramuka XIV

Bupati Bogor H Rachmat Yasin berharap agar kepengurusan Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Kabupaten Bogor mendatang, adalah figur yang mampu mengantisipasi tantangan terbesar gerakan pramuka, yakni meningkatnya persaingan ekonomi global dan terbukanya arus informasi yang menjadikan dunia tanpa batas.
Harapan tersebut disampaikan Bupati Bogor yang juga selaku Ketua Majelis Pembimbing Cabang (Mabicab) Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Kabupaten Bogor saat membuka secara resmi Musyawarah Cabang (Muscab) XIV Tahun 2010 Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Kabupaten Bogor, yang berlangsung di Aula Hotel Pondok Orri Citeureup, Kabupaten Bogor, Selasa (6/7).
Harapan tersebut perlu dikemukakan, mengingat pesatnya arus globalisasi yang tak mungkin dibendung, bagaimanapun telah membawa dampak munculnya ancaman-ancaman sosial yang baru, seperti semakin maraknya penyalahgunaan narkotika dan obat- obatan terlarang, tindakan anarkisme dan sadisme serta menurunnya kepatuhan masyarakat terhadap nilai-nilai luhur dan etika budaya bangsa, ungkap Bupati.
Menurutnya dalam kondisi seperti itu, gerakan pramuka sebagai institusi yang bertugas menumbuhkan generasi baru yang berkehidupan lebih baik dari generasi sebelumnya, tentunya dihadapkan pada tantangan yang semakin berat dan kompleks.
Sejalan dengan filosofinya lanjut Bupati, sebagai pengejawantahan trisatnya dan dasa dharma pramuka, gerakan pramuka sesungguhnya telah berkembang sedemikian rupa sebagai metode kependidikan yang tepat dan efektif untuk membangkitkan karakteristik positif, sifat nasionalisme dan jiwa kepemimpinan generasi muda, namun dengan semakin beratnya tantangan budaya populer dan semakin beragamnya pilihan aktivitas generasi muda, gerakan pramuka dituntut untuk terus merevitalisasi diri dan mengembangkan inovasi-inovasi baru yang kreatif, menggugah dan mampu mendekatkan generasi muda dengan kegiatan-kegiatan kepramukaan.
Berkaitan dengan hal itu, saya berharap forum musyawarah cabang ini mampu menghasilkan rencana kerja yang matang guna menumbuhkan generasi baru gerakan pramuka yang tanggap zaman dengan memberikan perhatian khusus pada aspek kualitas, partisipasi dan tekad bersama serta optimalisasi peran gugus depan, ujar Bupati.
Selain itu tambah Bupati, saya juga mengharapkan agar Musyawarah Cabang ke XIV sekarang ini dijadikan tonggak untuk tetap mempertahankan dan bahkan meningkatkan berbagai prestasi yang telah diraih dengan tetap mengacu kepada hasil evaluasi yang mengemuka dalam forum Muscab ini.
Dalam pandangan saya ujar Bupati, penyelenggaraan musyawarah cabang ini mencerminkan spirit gerakan pramuka untuk merespon tantangan zaman serta merevitalisasi organisasi dalam kerangka pencapaian tujuan meningkatnya kualitas dan kapasitas gerakan pramuka sebagai wahana pembelajaran generasi muda yang berkualitas, berjiwa ksatria dan memiliki integritas tinggi sebagaimana tercermin dalam trisatya dan dasa dharma pramuka.
Melalui kegiatan Muscab ini, seluruh elemen gerakan pramuka Kwarcab Kabupaten Bogor berkesempatan merekonstruksi perjalanan organisasi yang telah dilalui guna mengevaluasi pelaksanaan program kerja lanjutan yang lebih prospektif dan berorientasi masa depan.

Rabu, 17 Februari 2010

Sekolah Harus Aktifkan Pramuka

Pada era 1970-an dan 1980-an, para siswa sekolah merasa bangga bila mengenakan seragam Pramuka. Mereka juga aktif mengikuti kegiatan kepramukaan baik yang dilaksanakan pihak sekolah atau dinas pendidikan setempat. Tak hanya itu, anggota Pramuka akan merasa lebih bangga lagi jika terpilih mewakili kabupaten atau provinsi mengikuti jambore nasional. Saat itu dunia kepanduan menjadi dambaan para pelajar.

Ketika memasuki era reformasi, gerakan dan kegiatan Pramuka secara perlahan dijauhi para pelajar. Pada hari tertentu, para pelajar memang diwajibkan mengenakan seragam Pramuka dan atributnya. Namun mereka sebenarnya kurang memahami dan mencintai Pramuka.

Tak pelak lagi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sempat menyatakan keprihatinannya dengan kondisi Gerakan Pramuka Indonesia. Berhubungan dengan itu, Presiden meminta Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk revitalisasi gerakan Pramuka. Pada Kabinet Indonesia Bersatu II, Menteri Pemuda dan Olahraga (Mepora) Andi Mallarangeng menegaskan bahwa program kerja 100 harinya, salah satunya merevitalisasi Pramuka.

Terkait hal itu, Menpora terus memberi perhatian serius gerakan Pramuka. Menpora telah mengunjungi sejumlah kwartir daerah Pramuka di beberapa provinsi. Bahkan ia juga langsung terlibat dan mengunjungi para anggota Pramuka Indonesia yang tengah mengikuti the 26th Asia Pacific Jamboree di Los Banos Philippines, bulan lalu. Menpora mengakui saat ini ada kesan kegiatan Pramuka dinilai jadul, tidak keren, dan tidak menarik. Padahal gerakan pramuka sangat luar biasa untuk pengembangan jati diri anak muda katanya.

Sudah saatnya, tegas Menpora, Gerakan Pramuka dihidupkan lagi di sekolah-sekolah. Para siswa diajak untuk mengikuti latihan dan kegiatan Pramuka. Agar kegiatan Pramuka lebih menarik, ia meminta Kwartir Gerakan Pramuka membuat modul yang menarik. Kegiatan Pramuka harus sesuai minat dan kesenangan para siswa sekarang kata Menpora. Ia meminta kwartir daerah Pramuka yang kurang aktif perlu melakukan reorganisasi.

Jumat, 12 Februari 2010

Kwarcab Kabupaten Bogor Tergiat

Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kab. Bogor, H.A. Engkus Sutisna beserta para pengurrus menerima Tim Penilai Kwarda Jawa Barat yang berjumlah sembilan orang di Graha Pandu, Minggu (5/3).
Rombongan dipimpin Waka Kwarda Drs. Suing Sutisna yang juga Ketua Tim Penilai disambut sajian lagu-lagu Pramuka oleh Drumband Gema Pandu Prayoga (GPP). Dalam kesempatan itu Bupati Bogor yang juga Ka. Mabicab Kab. Bogor diwakili Asisten Perkenomian dan Pembangunan, Dandan Mulyadi.
”Seiring dengan revitalisasi Pramuka, kami mengupayakan agar Gerakan Pramuka di 40 Kwarran tetap aktif dan menghimbau semua SKPD yang juga anggota Mabicab turut serta dan berperan aktif dalam membantu kegiatan Pramuka,” ujar Dandan.
Hadir dalam acara ini Ketua Dewan Kehormatan Syafruddin Zainal, para Waka. Kwarcab, Sekretaris Kwarcab, Makmur Rozak, jajaran Dewan Kerja Cabang dan Ka. Kwarran dan yang lainnya

Selasa, 26 Januari 2010

Buat barisan

Tujuan
Agar seluruh peserta bisa berkenalan lebih jauh, fisik maupun sifat-sifat mereka, sekaligus melatih mereka bekerjasama dalam kelompok.
Langkah-langkah :
a. Peserta di bagi dalam 2 kelompok yang sama banyak (bila jumlah peserta ganjil, seorang pemandu bisa masuk ke dalam salah 1 kelompok).
b. Pemandu menjelaskan aturan permainan sebagai berikut :
* Kedua keompok akan berlomba menyusun barisan. Barisan disusun berdasarkan aba-aba pemandu :tinggi badan, panjang rambut, usia dst.
* Pemandu akan menghitung sampai 10, kemudian kedua kelompok, selesai atau belum, harus jongkok.
* Setiap kelompok secara bergantian memeriksa apakah kelompok lawan telah melaksanakan tugasnya dengan benar.
* Kelompok yang menang adalah kelompok yang melaksanakan tugasnya dengan benar dan cepat ( bila kelompok dapat meyelesaikan tugasnya sebelum hitungan ke 10 mereka boleh langsung jongkok untuk menunjukkan bahwa mereka telah selesai melakukan tugas).
c. Sebelum pertandingan di mulai bisa dicoba terlebih dahulu untuk memastikan apakah aturan mainnya sudah dipahami dengan benar.

Rebut dan Rampas

Peralatan : Tongkat atau sapu lidi untuk tiap anak
Jumlah pemain : bebas
Waktu : 10 menit
Tujuan : – Melatih kecekatan
- Melatih kesetiakawanan
- Unsur hiburan
Semua anak membentuk lingkaran dengan jarak kira-kira 1 meter.. Semakin ahli, jaraknya dapat semakin jauh. Tiap anak memegang tongkatnya hingga berdiri tegak di lantai. Bila ada perintah “ya” tiap anak harus melepaskan tongkatnya dan cepat-cepat menangkap tongkat teman di sebelah kanannya. Bila tongkat itu sudah keburu jatuh, maka ia dikeluarkan. Permainan ini sangat menyenangkan dan dapat bervariasi. Jarak anatr anak dapat diperbesar bila anak-anak sudah mampu, perintah dapat berupa “kiri” atau “kanan”. Bila ingin permainan lebil lama, maka setelah jatuh 3 kali baru dikeluarkan.

Petani dan Pencuri

Peralatan : Karet gelang atau tali, kantong kacang, atau potongan kain, atau agar kelihatan sungguhan, sebuah apel.
Jumlah pemain : bebas
Waktu : 8-10 menit
Tujuan : – Melatih kecepatan
- Unsur hiburan
Anak-anak membentuk lingkaran dan seorang anak, yang jadi pencuri disuruh keluar ruangan. Selagi ia diluar, seorang anak ditunjuk sebagai petani. Sebuah benda ditaruh di tengah lingkaran. Pencuri tadi datang dan berjalan diluar lingkaran. Ia boleh memasuki lingkaran dari mana saja dan mencuri benda itu. Petani harus menangkapnya pada saat pencuri menyentuh benda tersebut. Pencuri itu harus lari keluar dari lingkaran lewat jalan masuk tadi dan ia selamat bila ia dapat keluar tanpa tertangkap. Bila ia tidak tertangkap, maka petani itu harus jadi pencuri dan dipilh petani baru.

Perkenalan Rahasia

Peralatan : Kain yang lebar (sprei)
Jumlah pemain : semua pemain masuk dalam regu
Waktu : 10 menit
Tujuan : Saling mengenal nama
Peserta dibagi dalam 2 kelompok. Kedua regu saling berhadap-hadapan. Tetapi diantara kedua regu itu dibentangkan kain yang lebar, sehingga kedua regu tidak dapat saling melihat. Permainannya ialah : setiap regu menentukan wakilnya untuk menebak wakil kelompok lain tetapi juga ditebak. Wakil kedua kelompok berlutut berhadapan. Agar supaya lebih seru para pemain ini boleh saling memperlihatkan kaki atau sepatu. Pemimpin menghitung sampai 3 dan pada hitungan ketiga itu kain diturunkan tiba-tiba. Kedua wakil itu harus adu cepat untuk menebak siapa wakil lawannya.Wakil regu yang cepat menebak dengan tepat, mendapatkan angka untuk regunya.

Mencari Dengan Diam

Peralatan : Perangko
Jumlah pemain : berapa saja
Waktu : bervariasi, tergantung jumlah pemain dan kemampuan mengobservasi
Tujuan : – Melatih kemampuan mengobservasi
- Memupuk inisiatif
Sebuah perangko ditempel di suatu tempat dalam ruangan pertemuan sebelum para peserta datang/tiba. Instruksinya : Tiap peserta harus mencari perangko tersebut dan bila mereka telah melihatnya, mereka harus duduk diam dan tidak boleh berkata apa pun. Akan sangat lucu memperhatikan peserta-peserta terakhir. Dan tentu saja peserta yang paling akhir duduk adalah yang kalah. (permainan ini dapat juga dimainkan di luar ruangan).

Dalam kolam

Peralatan : Sebatang kapur
Jumlah pemain : bebas
Waktu : biasanya 10-15 menit
Tujuan : – Melatih kecepatan/refleks
- Sebagai unsure hiburan
Anak-anak berdiri membentuk lingkaran dan di depan mereka digambar garis dengan kapur. Tiap anak harus menyentuh garis tersebut. Bila ada perintah “diair”, maka tiap orang melompat dengan kedua kakinya bersama-sama, masuk ke garis lingkaran. Bila perintahnya “didarat”, maka tiap anak melompat mundur. Perintah yang diberikan harus bervariasi, “diair, didarat, diair, diair”. Satu atau dua orang anak akan melompat dan jelas mereka akan dikeluarkan. Permainan ini cukup popular dan menyenangkan

Permainan Mengenali Teman

Peralatan : Kertas kosong, alat tulis untuk tiap peserta
Jumlah Pemain : Berapa saja
Waktu : 10-12 menit
Tujuan : – Saling mengenal secara lebih mendalam
- Berani Mengungkapkan diri
- Melatih kecerdasan
Pemimpin membagikan kertas kosong kepada semua peserta. Seluruh peserta lalu menulis data pribadi mereka (nama lengkap, data keluarga, status, sekolah/pekerjaan, hobi, alamat, dan sebagainya). Setelah itu kertas yang sudah terisi dikembalikan kepada pemimpin. Lalu pemimpin memberikan lagi secara acak kepada peserta. Pemimpin memberikan waktu 2-3 menit kepada para peserta untuk menghafal data pribadi kawannya itu. Kemudian pemimpin menunjuk kepada salah seorang peserta dan bertanya kepadanya tentang data pribadi yang ia terima. Peserta harus mampu menjawab pertanyaan pemimpin. Sementara itu yang memiliki data pribadi harus memperhatikan benar/tidaknya jawabannya.